Tidak kalah spesial, juga memecahkan rekor Sport 150 cc dengan catatan waktu 1 menit 49,376 detik. Dalam hal ini, pacuan motor sport YZF-R15 didukung kinerja ban IRC Fasti 1 yang notabene bertipe slick dan memang diperuntukkan untuk trek permanen. Anyway, punya mesin tangguh jika tanpa didukung traksi ban yang mumpuni, maka akan percuma saja. Kinerja ban begitu signifikan.
“Hasil IRS Sentul jadi pembuktian Fasti 1 di balap Sport 150 cc. Kita borong podium juara dan pecahkan rekor. Saat ini, kita sedang riset ban untuk Sport 250 cc. Secara teori, tinggal mengkonversi tipe kompon yang sama dengan Sport 150. Tentu saja tidak sama persis. Ada penyesuaian ukuran, tapak, konstruksi dan lain-lain. Kalau soal kompon pastinya sudah terbukti, “terang Dodiyanto, Marketing Product Development PT. Gajah Tungga Tbk selaku produsen ban IRC.
Lebih lanjut, bapak dua putera ini memberikan input alias masukan kepada regulator atau pembuat peraturan. Intinya, bahwa dalam konteks balap itu mutlak ada sinergi. Ada simbiosis-mutualisme atau hubungan yang saling menguntungkan.
“Jadi begini, pak. Ban Sport 250 cc tidak banyak digunakan dalam balap domestik. Hanya saat di Sentul saja. Lain bebek yang ada di berbagai motorprix region di seluruh wilayah Indonesia. Termasuk dalam kejurda atau club-event. Saya berharap pembuat regulasi melihat aspirasi dari produsen ban. Mereka wajib memberdayakan produksi lokal, “ucap Dodiyanto.
“Langkah konkret dan strategis ialah membuka keran untuk produk-produk lokal. Paling tidak sebagai sebuah apresiasi atas jerih-payah pabrikan ban lokal yang riset dan menghasilkan. Aturan mainnya harus dibuat lebih representatif. Jangan hanya memihak pada produk luar. Idealnya, industri dalam negeri harus digairahkan, “tambah Dodiyanto. Kan ada moto cintailah produk dalam negeri. | ogy
Sumber: Ototrend